Sabtu, 02 Juli 2016

Andaikan aku dan kamu bisa kembali di zona yang sama

Ketika selintas kenangan itu numpang laju untuk lewat sebentar, membuat angan move-on ku terhenti sejenak membawa jiwa ini untuk merasakan hangat dan manisnya lembaran lama yang telah ku tutup dulu. Terhempas untuk sekian kalinya, terjatuh untuk beberapa kali, teringat untuk ingin kembali. Tak bisa ku menyalahkan waktu, karena waktu selalu tepat dan pas pada sasaran.
"Lapang dada untuk keseribu kali telah ku ambil lari, Letih untuk mengambil lagi telah ku ikhlaskan"
Hanya saja aku yang bisa kau salahkan pada saat ini, aku yang tak pernah puas dengan keadaanmu, dan aku pula yang menanggung semuanya sekarang. Tak pernah puas dengan keadaanmu? bukan maksudku untuk kamu menjadi seperti orang lain, hanya saja yang kulihat kamu sulit untuk larut dalam kepedihanmu dahulu dan kau tumpahkan kepedihanmu di gelas hatiku.
"Merasa seperti tidak kau hiraukan, ketika pikiranmu pergi menjemput kenangan lamamu bersama dia. Masih terbayang dengan dia ketika kamu bersama ku, sehingga kamu sering mengucapkan beberapa kata dari dia untuk aku tanpa kamu sadari yang membuatku sedikit sakit :')."
Aku terbangun dari lamunanku, dari semua yang sudah ku tutup lama kini menghantui tidur ku setiap malam. Terheran karena itu semua terlintas sangat jelas, sudah setengah tahun lebih untuk tak mengingat moment itu, menghapus semua dari memory namun yang kurasa sekarang justru kenangan itu begitu nampak hadir di dalam lingkup pikiranku ini.
Inginku bersikeras menolak, namun apa dayaku ku terima dengan ikhlas ketika itu hadir sejenak. Ku nikmati setiap tetes air mata yang keluar, rasa kekecewaan, rasa penyesalan, dan rasa kerinduan yang besar.
"Andaikan waktu itu bisa terputar kembali, inginku merubah skenario ceritaku bersamanya. Andaikan masih ada kesempatan yang bisa ku raih, inginku gapai secara cepat. dan Andaikan itu semua tak pernah terjadi diantara kita mungkin tak pernah kurasakan arti pengalaman hidup."
Mendoakanmu dari jauh adalah caraku untuk membuatku sedikit tenang.Terngiang pada 2 arti kata yang berat, benci dan cinta menjalar pada pandanganku sekarang. Harapan besar telah pupus dan tak ada lagi harapan baru untuk menjalin kembali, namun jika takdir yang sanggup merubah semuanya itu, aku terima. Terima kasih telah hadir dan merubahku menjadi orang seperti belum pernah kamu kenal dahulu.

Jumat, 01 Juli 2016

Bahagia itu sederhana, sesederhana hembusan angin yang tak terlihat namun sejuknya terasa

Menemukan orang pas itu susah apalagi yang nyaman. Berbagai pengalaman hidup telah ku jalin dengan berbagai tipe atau karakter masing-masing orang. Kebanyakan orang sekarang ini hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan orang sekitar, bahkan sering melihat kesalahan orang ketimbang introspeksi diri sendiri. Tapi disini aku bisa belajar di kehidupan yang nyata dan nampak didepan mata.

Karena selepas aku meninggalkan bangku SMA, aku memasuki dunia baru yang penuh dengan warna yang lengkap seperti warna pelangi. Warna itu punya perannya tersendiri dalam melengkapi hidup dan dunia ini, Dunia itu sekarang menjadi wadahku berjalan untuk menjalani hidup sendiri, ya sendiri sebagai anak kost. Kami disini adalah anak perantauan dari berbagai daerah, dan kami para anak kost punya berbagai rasa dari rasa menyedihkan sampai rasa kebahagiaan dan rasa itu yang membuat kita tau tentang perjuangan menghidupi diri sendiri jauh dari orang tua masing-masing.
"Berbagai masalah tak kunjung usai, tapi percayalah setiap perkara yang kau miliki punya jalan keluarnya dan seberat apapun masalahmu tak akan jauh dari kekuatan yang dimiliki setiap individu." (berdasarkan pengalamanku, bukan omong kosong semata)
Ketika semua orang terdekatmu yang kamu percaya dan kamu yakini pergi menjauh tanpa alasan yang pasti, apa dayamu? ingin kamu minta agar mereka kembali dalam pangkuan mu seperti dahulu? hanya impian semata saja! Dan seketika itu juga aku menemukan banyak orang baru disekitarku yang menerimaku tidak hanya dalam pikiran atau omongan mulut tapi dalam perasaan.
"Kesalahan di masa lampau membuat ku banyak mengisi lembaran kosong putih dipenuhi dengan tinta hitam untuk ku pajang dalam alam bawah sadarku, agar bisa menyadarkan lamunanku yang jauh berbeda dengan kenyataan."
Ketika semuanya terjadi secara perlahan, Tuhan campur tangan didalamnya, membuatku sadar untuk tidak menyerah walau dihadapi banyak masalah. Kesendirian yang amat menyedihkan telah aku lalui dengan cepat agar aku bisa move  memperbaiki diri sendiri dan tidak hanya berdiri di garis start saja tapi melanjutkan sampe garis finish.

Dan pada saat itu, Keluarga kecilku ini terbentuk, keluarga yang sudah ada porsi tertentu dalam lingkup rantai kehidupan sebagai anak kost.. Keluarga kecilku ini terbentuk karena ketidak-sengajaan dan pertemuan tak terduga dari 1 kegiatan. Mereka dari berbagai suku dan daerah tapi kami bisa menyatu dengan segala kekurangan dan menjadi satu, lengkap dalam 1 kelebihan.
"Bahagia menemukan mereka itu sederhana, sesederhana hembusan angin yang tak terlihat namun sejuknya terasa sampai di benak pikiran sadarku."
Dan kini aku percaya apa yang telah ku lalui membuahkan banyak pelajaran yang tak ternilai dan berharga membuatku bertumbuh semakin dewasa, dan menemukan kenyamanan yang selama ini aku idamkan. Aku tidak dituntut dan dipaksa menjadi orang lain melainkan menjadi diri ku sendiri dalam keluarga kecilku ini, tidak harus pasang banyak muka untuk disukai mereka. Tapi kini dengan satu muka bisa membawa damai buat banyak orang :)

Jumat, 24 Juni 2016

Bisakah kamu melihat kelebihanku, tanpa harus memperdulikan 1 kesalahanku?

"Rasa sakit yang terburuk adalah ketika seseorang yang membuatmu merasa begitu istimewa kemarin, dan membuatmu merasa begitu tidak diinginkan hari ini"

Sering kali, rasa itu menghantui setiap perjalanan hidupku yang sekarang. Menghantuiku bersama bayangan dia di setiap cela ruang hati yang hampir pupus. Melupakannya? kata itu memang sulit aku cerna untuk bisa masuk ke dalam pikiranku. Ada banyak orang disekitarku yang ingin melihat aku bahagia tanpa dia, mendorongku untuk lebih bisa menikmati hidupku yang sekarang secara independent. Terlalu banyak perasaan yang telah ku korbankan hanya untuknya, tanpa dia sadari dari rasa yang paling bahagia dan rasa yang paling menyakitkan.
Cukup lama aku bersenandung bersama-sama dan tanpa kuperdulikan betapa banyak ukiran yang ia buat, ukiran itu sirna seketika dengan rasa sayangku padanya. Aku sangat berbeda dengan dirinya yang pernah kau banggakan sedikit didepanku, tanpa kamu sadari aku telah terhempas secara perlahan. Goresanmu lah yang membentuk aku sekarang seperti aku yang tidak kau kenali di masa lampau.
Bergilir waktu sudah cukup lama memasuki setengah tahun berjalan, tidak bisa kupungkuri aku tidak memaksa untuk melupakannya, karena dalam hidupku hanya perlu melanjutkan apa yang sudah berakhir bukan melupakannya. Goresan indah yang kau ukir dulu telah memberiku banyak arti. Ketika sedang proses membiasakan diri tanpa dia, saat itu pula kita dipertemukan di saat yang tidak terduga dan hanya selintas mengisi pikiran kosongku ini. Membuatku seperti berada di ruang masalalu.
Entah apa yang membuat dia sekarang pergi begitu saja tanpa sedikitpun untuk menoleh ke belakang dan pergi bersamaku? Kadang aku terlalu bodoh untuk menunggu dia kembali pada terminal yang sama kembali dengan segala perubahan untuk membawanya dia pulang , hingga pupus harapanku untuk menunggu dia. kini aku tersadar untuk meninggalkan semua bayangan dan kenangan di terminal masalaluku.


"Pelajaran paling membuat kamu berbeda dan menjadikan kamu lebih dewasa adalah pelajaran dari masa lalumu sendiri"