Ketika selintas kenangan itu numpang laju untuk lewat sebentar, membuat angan move-on
ku terhenti sejenak membawa jiwa ini untuk merasakan hangat dan
manisnya lembaran lama yang telah ku tutup dulu. Terhempas untuk sekian
kalinya, terjatuh untuk beberapa kali, teringat untuk ingin kembali. Tak
bisa ku menyalahkan waktu, karena waktu selalu tepat dan pas pada
sasaran.
"Lapang dada untuk keseribu kali telah ku ambil lari, Letih untuk mengambil lagi telah ku ikhlaskan"
Hanya
saja aku yang bisa kau salahkan pada saat ini, aku yang tak pernah puas
dengan keadaanmu, dan aku pula yang menanggung semuanya sekarang. Tak
pernah puas dengan keadaanmu? bukan maksudku untuk kamu menjadi seperti
orang lain, hanya saja yang kulihat kamu sulit untuk larut dalam
kepedihanmu dahulu dan kau tumpahkan kepedihanmu di gelas hatiku.
"Merasa
seperti tidak kau hiraukan, ketika pikiranmu pergi menjemput kenangan
lamamu bersama dia. Masih terbayang dengan dia ketika kamu bersama ku,
sehingga kamu sering mengucapkan beberapa kata dari dia untuk aku tanpa
kamu sadari yang membuatku sedikit sakit :')."
Aku
terbangun dari lamunanku, dari semua yang sudah ku tutup lama kini
menghantui tidur ku setiap malam. Terheran karena itu semua terlintas
sangat jelas, sudah setengah tahun lebih untuk tak mengingat moment itu,
menghapus semua dari memory namun yang kurasa sekarang justru kenangan
itu begitu nampak hadir di dalam lingkup pikiranku ini.
Inginku
bersikeras menolak, namun apa dayaku ku terima dengan ikhlas ketika itu
hadir sejenak. Ku nikmati setiap tetes air mata yang keluar, rasa
kekecewaan, rasa penyesalan, dan rasa kerinduan yang besar.
"Andaikan
waktu itu bisa terputar kembali, inginku merubah skenario ceritaku
bersamanya. Andaikan masih ada kesempatan yang bisa ku raih, inginku
gapai secara cepat. dan Andaikan itu semua tak pernah terjadi diantara
kita mungkin tak pernah kurasakan arti pengalaman hidup."
Mendoakanmu
dari jauh adalah caraku untuk membuatku sedikit tenang.Terngiang pada 2
arti kata yang berat, benci dan cinta menjalar pada pandanganku
sekarang. Harapan besar telah pupus dan tak ada lagi harapan baru untuk
menjalin kembali, namun jika takdir yang sanggup merubah semuanya itu,
aku terima. Terima kasih telah hadir dan merubahku menjadi orang seperti
belum pernah kamu kenal dahulu.
Menemukan orang pas itu susah apalagi yang nyaman. Berbagai
pengalaman hidup telah ku jalin dengan berbagai tipe atau karakter
masing-masing orang. Kebanyakan orang sekarang ini hanya memikirkan diri
sendiri tanpa peduli dengan orang sekitar, bahkan sering melihat
kesalahan orang ketimbang introspeksi diri sendiri. Tapi disini aku bisa
belajar di kehidupan yang nyata dan nampak didepan mata.
Karena
selepas aku meninggalkan bangku SMA, aku memasuki dunia baru yang penuh
dengan warna yang lengkap seperti warna pelangi. Warna itu punya
perannya tersendiri dalam melengkapi hidup dan dunia ini, Dunia itu
sekarang menjadi wadahku berjalan untuk menjalani hidup sendiri, ya
sendiri sebagai anak kost. Kami disini adalah anak perantauan dari
berbagai daerah, dan kami para anak kost punya berbagai rasa dari rasa
menyedihkan sampai rasa kebahagiaan dan rasa itu yang membuat kita tau
tentang perjuangan menghidupi diri sendiri jauh dari orang tua
masing-masing.
"Berbagai masalah tak kunjung usai, tapi
percayalah setiap perkara yang kau miliki punya jalan keluarnya dan
seberat apapun masalahmu tak akan jauh dari kekuatan yang dimiliki
setiap individu." (berdasarkan pengalamanku, bukan omong kosong semata)
Ketika
semua orang terdekatmu yang kamu percaya dan kamu yakini pergi menjauh
tanpa alasan yang pasti, apa dayamu? ingin kamu minta agar mereka
kembali dalam pangkuan mu seperti dahulu? hanya impian semata saja! Dan
seketika itu juga aku menemukan banyak orang baru disekitarku yang
menerimaku tidak hanya dalam pikiran atau omongan mulut tapi dalam
perasaan.
"Kesalahan di masa lampau membuat ku banyak
mengisi lembaran kosong putih dipenuhi dengan tinta hitam untuk ku
pajang dalam alam bawah sadarku, agar bisa menyadarkan lamunanku yang
jauh berbeda dengan kenyataan."
Ketika semuanya
terjadi secara perlahan, Tuhan campur tangan didalamnya, membuatku sadar
untuk tidak menyerah walau dihadapi banyak masalah. Kesendirian yang
amat menyedihkan telah aku lalui dengan cepat agar aku bisa move memperbaiki diri sendiri dan tidak hanya berdiri di garis start saja tapi melanjutkan sampe garis finish.
Dan
pada saat itu, Keluarga kecilku ini terbentuk, keluarga yang sudah ada
porsi tertentu dalam lingkup rantai kehidupan sebagai anak kost..
Keluarga kecilku ini terbentuk karena ketidak-sengajaan dan pertemuan
tak terduga dari 1 kegiatan. Mereka dari berbagai suku dan daerah tapi
kami bisa menyatu dengan segala kekurangan dan menjadi satu, lengkap
dalam 1 kelebihan.
"Bahagia menemukan mereka itu
sederhana, sesederhana hembusan angin yang tak terlihat namun sejuknya
terasa sampai di benak pikiran sadarku."
Dan kini aku
percaya apa yang telah ku lalui membuahkan banyak pelajaran yang tak
ternilai dan berharga membuatku bertumbuh semakin dewasa, dan menemukan
kenyamanan yang selama ini aku idamkan. Aku tidak dituntut dan dipaksa
menjadi orang lain melainkan menjadi diri ku sendiri dalam keluarga
kecilku ini, tidak harus pasang banyak muka untuk disukai mereka. Tapi
kini dengan satu muka bisa membawa damai buat banyak orang :)
"Rasa sakit yang terburuk adalah ketika seseorang yang membuatmu merasa begitu istimewa kemarin, dan membuatmu merasa begitu tidak diinginkan hari ini"
Sering kali, rasa itu menghantui setiap perjalanan
hidupku yang sekarang. Menghantuiku bersama bayangan dia di setiap cela
ruang hati yang hampir pupus. Melupakannya? kata itu memang sulit aku
cerna untuk bisa masuk ke dalam pikiranku. Ada banyak orang disekitarku
yang ingin melihat aku bahagia tanpa dia, mendorongku untuk lebih bisa
menikmati hidupku yang sekarang secara independent. Terlalu
banyak perasaan yang telah ku korbankan hanya untuknya, tanpa dia sadari
dari rasa yang paling bahagia dan rasa yang paling menyakitkan.
Cukup
lama aku bersenandung bersama-sama dan tanpa kuperdulikan betapa banyak
ukiran yang ia buat, ukiran itu sirna seketika dengan rasa sayangku
padanya. Aku sangat berbeda dengan dirinya yang pernah kau banggakan
sedikit didepanku, tanpa kamu sadari aku telah terhempas secara
perlahan. Goresanmu lah yang membentuk aku sekarang seperti aku yang
tidak kau kenali di masa lampau.
Bergilir
waktu sudah cukup lama memasuki setengah tahun berjalan, tidak bisa
kupungkuri aku tidak memaksa untuk melupakannya, karena dalam hidupku
hanya perlu melanjutkan apa yang sudah berakhir bukan melupakannya.
Goresan indah yang kau ukir dulu telah memberiku banyak arti. Ketika
sedang proses membiasakan diri tanpa dia, saat itu pula kita
dipertemukan di saat yang tidak terduga dan hanya selintas mengisi
pikiran kosongku ini. Membuatku seperti berada di ruang masalalu.
Entah
apa yang membuat dia sekarang pergi begitu saja tanpa sedikitpun untuk
menoleh ke belakang dan pergi bersamaku? Kadang aku terlalu bodoh untuk
menunggu dia kembali pada terminal yang sama kembali dengan segala
perubahan untuk membawanya dia pulang , hingga pupus harapanku untuk
menunggu dia. kini aku tersadar untuk meninggalkan semua bayangan dan
kenangan di terminal masalaluku.
"Pelajaran paling membuat kamu berbeda dan menjadikan kamu lebih dewasa adalah pelajaran dari masa lalumu sendiri"